Minggu, 22 April 2018

KONSEP PEMBELAJARAN SENI RUPA


MAKALAH
KONSEP PEMBELAJARAN
 SENI RUPA

DISUSUN OLEH :
DWI ENDAH CISWIYATI
2401414054
PENDIDIKAN SENI RUPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seni rupa berperan penting dalam pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar. Melalui pembelajaran pendidikan seni rupa, siswa dapat mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaan. Namun, ada juga siswa yang kurang memahami tentang pembelajaran pendidikan seni rupa ini, sehingga beranggapan dalam pembelajaran seharusnya diiringi dengan bakat. Jika tidak berbakat, maka hasil yang diperoleh tidak akan bagus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di rumuskan di atas, maka rumusan masalah dalam tugas ini adalah :
1. Apa yang dimaksud Konsep Pembelajaran Seni Rupa?
2. Apa yang dimaksud Lingkup Pembelajaran Seni Rupa?
3. Apa Tujuan pembelajaran Seni rupa?
4. Apa Karakteristik pembelajaran Seni Rupa?
C. Tujuan
Tujuan tugas ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa pengertian , pendekataan , hubungan antara konsep seni dan pendidikan seni , dan Pembelajaran pendidikan seni rupa
2. Untuk mengetahui apa saja cakupan kajian lingkup pembelajaran seni rupa.
3. Untuk mengetahui apa tujuan yang didapat  dari belajar pendidikan seni rupa
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik pembentuk konsep penddiddikaan seni rupa
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari tugas ini adalah :
1. Bagi pembaca bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang  Konsep , Ruang Lingkup , Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Seni Rupa itu
2. Memberikan penjelasan bagaimana Konsep , Ruang Lingkup , Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Seni Rupa itu
3. Bagi penulis bermanfaat dapat belajar tentang Konsep , Ruang Lingkup , Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Seni Rupa itu


BAB II
PEMBAHASAN

A.                    Konsep pembelajaran seni rupa
Konsep adalah gambaran atau ide serta pengertian yang diabstaksikan dari peristiwa yang nyata. Pembelajaran merupakan sebuah cara atau sebuah metode, secara Umum pembelajaran memiliki pengertian suatu garis besar haluan untuk
Bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Seni adalah segala sesuatu yang bisa memberikan kesenangan, bahkan dapat menimbulkan sebuah ide atau gagasan. Seni memiliki cabang yang banyak, salah satunya seni rupa. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu rekayasa yang . Diupayakan untuk membantu peserta didik agar dapat tumbuh berkembang . Sesuai dengan maksud dan tujuan penciptaannya. Dalam konteks proses . Belajar di sekolah/madrasah, pembelajaran tidak dapat hanya terjadi dengan . Sendirinya, yakni peserta didik belajar berinteraksi dengan lingkungannya . Seperti yang terjadi proses belajar di masyarakat (sosiallearning).

Proses pembelajaran harus diupayakan selalu terikat dengan tujuan (global based). Oleh karenanya; segala kegiatan interaksi, strategi, dan kondisi pembelajaran. Harus direncanakan dengan selalu mengacu pada tujuan pembelajaran. Konsep pembelajaran mengandung beberapa implikasi, yaitu,
(1) . Perlu diupayakan agara dapat terjadi proses belajar yang interaktif antara peserta didik dan sumber belajar yang direncanakan.;
(2) . Ditinjau dari sudut peserta didik, prose itu mengandung makna bahwa terjadi proses internal
Interaksi antara seluruh potensi individu dengan sumber belajar yang dapat
Berupa pesan-pesan ajaran dan nilai-nilai serta norma-norma ajaran islam,

Mata pelajaran pendidikan seni rupa sangat penting dan diperlukan dalam pembelajaran di sekolah, karena di dalamnya terdapat kegiatan yang menuntut usaha untuk berpikir jernih dan merencanakan dengan hati-hati. Dalam kegiatan seni juga banyak yang mengandung perenungan sehingga siswa lebih peka untuk membedakan sesuatu yang baik maupun buruk.


Pendekatan pendidikan seni

Pendekatan pendidikan seni memakai dua pendekatan, yaitu seni dalam pendidikan (art in education) dan pendidikan melalui seni (education through art).

(1)  seni dalam pendidikan

Perkembangan pendekatan seni dalam pendidikan seiring dengan munculnya faham esensialis yang menganggap secara materi seni penting diberikan untuk siswa. Melalui pendidikan seni diharapkan siswa memiliki keahlian dalam hal menggambar, melukis, dan mematung.

Pendekatan seni dalam pendidikan mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan apresiasi siswa terhadap seni budaya dan keterampilan. Proses pendidikan seni merupakan bentuk upaya untuk mewariskan, mengembangkan, dan melestarikan berbagai jenis kesenian yang ada di sekitar lingkungan siswa sehingga mengenal keragaman budaya bangsa.

Dalam konteks pembelajaran, penggunaan pendidikan seni khususnya pendidikan seni rupa digunakan sebagai bentuk penularan kemampuan dari pendidik kepada siswa sehingga menguasai keterampilan teknis dalam berolah seni.

 proses penyelenggaraan pendidikan seni melalui pendekatan ini bisa dilakukan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seorang pengrajin batik biasanya menularkan kemampuan kepada anaknya secara turun menurun.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu penyampaian materi secara sistematis, bertahap, dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Agar siswa memiliki kemampuan dalam menggambar bentuk, siswa terlebih dahulu dilatih membuat garis, menguasai teknik arsir, dan menguasai kesan ruang.

(2)  pendidikan melalui seni

Seni merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini sama dengan pandangan plato bahwa seni seharusnya menjadi dasar pendidikan (read, 1970). Seni seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukannya untuk kepentingan seni itu sendiri.

 pendekatan education through art (pendidikan melalui seni) berimplikasi bahwa penyelenggaran pendidikan seni berkewajiban mengarahkan ketercapaian tujuan pendidikan secara umum yang memberikan keseimbangan rasional dan emosional, intelektual dan sensibilitas.

Hubungan antara konsep seni dan pendidikan seni

Ada dua cara dalam pengonsepsian seni, yaitu pengonsepsian atas dasar karya seni dan pengonsepsian atas dasar  modus seni.

Cara pengonsepsian seni yang berdasarkan karya seni dalam perkembangannya menghasilkan seni sebagai keindahan, seni sebagai hiburan, dan seni sebagai media komunikasi. Sementara itu, pengonsepsian atas dasar  modus seni menghasilkan proses kreasi dengan modus imitasi dan proses kreasi dengan modus ekspresi.

Hubungan antara konsep seni dan pendidikan seni
Pengkonsepsian
Konsep seni
Konsep pendidikan seni
Karya seni
1.    Seni sebagai keindahan
2.    Seni sebagai hiburan


3.    Seni sebagai media komunikasi
Siswa diberi pengalaman mengenai keindahan.
Siswa diberi pengalaman dalam berkesenian dan faktor kesenangan merupakan pertimbangan utama yang harus di perhatikan.
Siswa diberi pengalaman seni yang dapat memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan.
Modus kreasi seni
Seni sebagai imitasi
Siswa dilatih untuk meniru bentuk alam yang diamatinya dengan akurat.

Pembelajaran pendidikan seni rupa

Pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan sistem dengan komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya. Proses belajar mengajar terjadi dengan adanya kerja sama antarkomponen yang terorganisir yang saling berhubungan dalam mencapai suatu tujuan. Komponen-komponen dalam proses belajar mengajar meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran.

B.                    Lingkup pembelajaran seni rupa

Lingkup bahan ajar pengetahuan seni mencakup pembahasan tentang karakteristik masing masing cabang seni yang berkenaan dengan jenis seni, bahan, alat, teknik, unsur, prinsip desain, komposisi, corak, sejarah perkembangannya, dan proses pembuatan karya seni.

Pengetahuan seni dalam pengalaman kreatif dan apresiatif sebagai pendidikan estetis diberikan dengan berbaagaai proses yaitu :
1.                     Pengalaman Perseptual yaitu proses penggunaan penginderaan sebagai pengamat dalam proses berkarya.
2.                     Pengalaman Kulturasi yaitu memahani dan mempelajari bentuk peninggalan seni rupa masa lampau dan masa kini.
3.                     Pengalaman Artistik yaitu melalui kegiatan kreatif dalam berkarya seni. Dalam hal ini Pengalaman Artistikmencakup 33 cakupan yaitu:
·                       Pengalaman Produktif yaitu berupa keegitan penciptaan karya seni
·                       Pengalaman proses kritis yaitu memahami produk karya seni
·                       Pengalaman kulturasi yaitu kegiatan apresiasi terhadap karya seni

Lingkup  kegiatan seni individu merupakan bahan ajar berupa kegiatan seni yang bersifat mempribadi, sedangkan bahan ajar kegiatan seni terintegrasi merupakan bahan ajar kegiatan seni yang dihubungkan dengan kegaiatan sosial dan budaya dilingkungan siswa. Cakupan bahan ajar tipe kegiatan meliputi kegiatan ekspresi/kreasi dan kegiatan apresiasi. Misalnya: menggambar bentuk, melukis, mematung, menari dan sebagainya.

Wickiser membagi kegiatan seni menjadi 4 kegiatan:
1.      Kegiatan ekspresi
2.      Kegiatan konstruksi
3.      Kegiatan apresiasi; dan
4.      Kegiatan social

Kegiatan seni eskpresi dan konstruksi merupakan kegiatan seni mempribadi; kegiatan seni apresiasi merupakan kegiatan pengamatan dan perseponan yang mempribadi; sedagkan kegiatan seni sosial maksudnya kegiatan seni mensosial baik dari kegiatan ekspresi, konstruksi maupun aparesiasi.

Ditinjau dari segi bentuknya, bahan ajar pendidikan seni terdiri dari bahan ajar pengetahuan seni, apresiasi, dan pengalaman kreatif/ berkarya seni. Dikaitkan dengan dua tipe bahan ajar dimuka, bahan ajar pengetahuan seni termasuk tipe subyek, sedangkan bahan ajar apresiasi seni dan bahan ajar pengalaman berkarya seni termasuk tipe kegiatan.


C.                    Tujuan pembelajaran seni rupa

Komponen tujuan dalam kegiatan belajar perlu mendapat perhatian seksama terutama dari guru sebagai penentu, akan dibawa kemana arah kegiatan belajar yang dilakukan.

 selain sebagai sasaran akhir, tujuan ini akan berfungsi sebagai pedoman atau kreteria kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Aspek tujuan juga akan berpengaruh terhadap komponen-komponen lain seperti materi pembelajaran dan metode pembelajaran.

Secara hierarki, tujuan pendidikan seni bersifat kontinum, mencakup tujuan yang ideal sampai kepada tujuan yang bersifat operasional. Tujuan yang dimaksud mencakup tujuan pendidikan nasional, tujuan institutional, tujuan kurikuler, dan tujuan intruksional.

Untuk tercapainya tujuan-tujuan tersebut, para guru sebagai pelaksana pendidikan perlu memahami hierarki tersebut dan kemudian mengimplementasikannya dalam pentuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Dengan demekian, dapat disimpulkan tujuan pembelajaran merupakan suatu usaha atau target yang harus dimaknai oleh guru sebagai kegiatan menerjemahkan tujuan-tujuan dalam pendidikan.

Secara khusus, tujuan kurikuler pendidikan seni rupa dirumuskan kaufman (1966: 33) yaitu “art education seeks to develop sensitive, imaginative, creative, and artistically, emotionally, and intellectually through active expression or reflective appreciation in the art”. 
 pendapat ini sama dengan tujuan dan fungsi pendidikan seni di indonesia yang dirumuskan depdiknas (2003: 7) bahwa:
Mata pelajaran kesenian memiliki fungsi dan tujuan menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradap, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, yang mengembangkan kemampuan imajinatif, intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi, memamerkan dan mempergelarkan karya seni

Tujuan pokok pendidikan seni rupa sebagai berikut:

1. Mengembangkan apresiasi terhadap keindahan
2. Mengembangkan dorongan - dorongan kreatif
3. Mengembangkan daya penglihatan
4. Membantu mengembangkan kemampuan menyatakan sesuatu
5. Menyiapkan keterampilan bagi anak - anak (bukan tujuan pokok)
6. Bagaimanapun juga pendidikan tidak menyiapkan anak untuk menjadi seniman professional


D.                   Karakteristik pendidikan seni rupa

Yaitu belajar budaya visual ( Visual Culture) yang berarti proses segala sesuatu yang dapat dilihat langsung atau secara tampak luar maupun fisik atau bentukyang berupa produk karya manusia yang berpedoman pada nilai dan keyakinan dalam suatu lingkungan.

Manusia tidak dapaat lepas dari budaya visual karena ibutuhkan dan membutuhkan. Keberadaanya sebagai lingkungan buatan (produk budaya visual) menjadi lingkungan binaan dan menjadi budaya massif membawa hikmah manfaat dan efek tertentu.

Budaya Visual bersifat relative , kadang baik kadang juga buruk. Media adjektif untuk belajar budaya visual untuk berlatih membuat membaca tanda supaya budaya visual ditumbuh kembangkan.

Anak diajarkan menumbuh kembangkan keterampilan visual supaya belajar menjadi kreatif menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dan hasil yang ditunjukan anak didik akan berbeda karena merupakan pemecahan berbagai masalah dengan subjek yang berbeda beda

Berdasarkan petunjuk kurikulum 2006, bahwa seluruh pembelajaran pendidikan seni  dilaksanakan dengan bertolak dari karya seni, meliputi dua materi kegiatan seni yaitu kegiatan berekspresi/berkreasi seni dan kegiatan berapresiasi seni.

Gambaran petunjuk berupa symbol atau tanda tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar yang bersifat pengetahuan seni tidak diberikan secara terpisah, melainkan secara integratif menyatu dengan bahan ajar kegiatan. Sehingga dapat dikatakan bahan ajar tipe subyek menyatu dengan bahan ajar tipe kegiatan. Jika dirinci bahan ajar kegiatan berekspresi/berkreasi seni meliputi kegiatan berkarya seni dan kegiatan penyajian karya seni, sedangkan kegiatan apresiasi seni meliputi kegiatan apresiasi itu sendiri adan kegiatan kritik seni.

Sesuai dengan petunjuk kurikulum 2006, pembelajaran bahan ajar pengetahuan seni diintegrasikan dengan kegiatan apresiasi dan/atau kegiatan berkarya seni. Misalnya ketika menyajikan pembelajaran menggambar bentuk, maka penyajian yang bersifat pengetahuan tentang bahan apa saja yang bisa digunakan, obyek apa saja yang dapat digambar, teknik apa saja yang dapat di gunakan dan sebagainya dapat diberikan mendahului kegiatan menggambar bentuk symbol atau tanda.

Sebaliknya bahan ajar pengetahuan juga dapat diberikan setelah kegiatan eksperimen menggambar bentuk symbol atau tanda. Siswa mencoba berbagai teknik dan berbagai bahan untuk mewujudkan obyek yang akan digambar. Kemudian siswa melakukan kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis tentang bahan, alat dan teknik yang digunakan. Hal ini berarti pengetahuan yang dapat diserap dari hasil eksperimen.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan makalah dan ulasan makalah ini dapat disimpulkan:
Konsep pembelajaran seni rupa adalah gambaran atau ide serta pengertian yang diabstaksikan dari peristiwa yang nyata merupakan sebuah cara atau sebuah metode yang bisa memberikan kesenangan, bahkan dapat menimbulkan sebuah ide atau gagasan membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan
Lingkup pembelajaran seni rupa yaitu proses Pengalaman Perseptual ,Pengalaman Kulturasi dan Pengalaman Artistik
Tujuan  pendidikan seni rupa adalah menumbuhkembangkan sikap apresiasi terhadap keindahan
Karakteristik pendidikan seni rupa yaitu belajar budaya visual ( Visual Culture)
B. Saran
Apabila ada salah dalam makalah ini penulis meminta kritik dan saran yang membangun guna memgembangkan makalah ini menjadi tugas yang lebih baik dan berguna serta bermanfaat bagi pembaca


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUISI SEUTUHNYA

Seutuhnya Terlahir dengan ego Kemudi menuju harapan Penuh kesengsaraan nestapa Hanya, hanya dan hanya untuk dirimu sendiri ...