MAKALAH
KONSEP PEMBELAJARAN
SENI RUPA
DISUSUN OLEH :
DWI ENDAH CISWIYATI
2401414054
PENDIDIKAN SENI RUPA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Seni rupa berperan penting dalam
pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar. Melalui pembelajaran
pendidikan seni rupa, siswa dapat mengembangkan rasa kebanggaan dalam
menciptakan ungkapan pikiran dan perasaan. Namun, ada juga siswa yang kurang memahami
tentang pembelajaran pendidikan seni rupa ini, sehingga beranggapan dalam
pembelajaran seharusnya diiringi dengan bakat. Jika tidak berbakat, maka hasil
yang diperoleh tidak akan bagus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang di rumuskan di atas, maka rumusan masalah dalam tugas ini
adalah :
1. Apa yang
dimaksud Konsep Pembelajaran Seni Rupa?
2. Apa yang dimaksud Lingkup Pembelajaran
Seni Rupa?
3. Apa Tujuan
pembelajaran Seni rupa?
4. Apa
Karakteristik pembelajaran Seni Rupa?
C. Tujuan
Tujuan tugas ini
adalah :
1. Untuk
mengetahui apa pengertian , pendekataan , hubungan antara konsep seni dan pendidikan
seni , dan Pembelajaran pendidikan seni rupa
2. Untuk
mengetahui apa saja cakupan kajian lingkup pembelajaran seni rupa.
3. Untuk
mengetahui apa tujuan yang didapat dari
belajar pendidikan seni rupa
4. Untuk
mengetahui apa saja karakteristik pembentuk konsep penddiddikaan seni rupa
D. Manfaat
Manfaat yang
dapat diambil dari tugas ini adalah :
1. Bagi pembaca bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang
Konsep , Ruang Lingkup , Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Seni Rupa
itu
2. Memberikan penjelasan bagaimana Konsep
, Ruang Lingkup , Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Seni Rupa itu
3. Bagi penulis bermanfaat dapat belajar
tentang Konsep , Ruang Lingkup , Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Seni Rupa
itu
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
pembelajaran seni rupa
Konsep
adalah gambaran atau ide serta pengertian yang diabstaksikan dari peristiwa
yang nyata. Pembelajaran merupakan sebuah cara atau sebuah metode, secara Umum
pembelajaran memiliki pengertian suatu garis besar haluan untuk
Bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Seni adalah segala sesuatu yang bisa memberikan
kesenangan, bahkan dapat menimbulkan sebuah ide atau gagasan. Seni memiliki
cabang yang banyak, salah satunya seni rupa. Seni rupa adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Pembelajaran
pada dasarnya merupakan suatu rekayasa yang . Diupayakan untuk membantu peserta
didik agar dapat tumbuh berkembang . Sesuai dengan maksud dan tujuan
penciptaannya. Dalam konteks proses . Belajar di sekolah/madrasah, pembelajaran
tidak dapat hanya terjadi dengan . Sendirinya, yakni peserta didik belajar
berinteraksi dengan lingkungannya . Seperti yang terjadi proses belajar di
masyarakat (sosiallearning).
Proses
pembelajaran harus diupayakan selalu terikat dengan tujuan (global based). Oleh
karenanya; segala kegiatan interaksi, strategi, dan kondisi pembelajaran. Harus
direncanakan dengan selalu mengacu pada tujuan pembelajaran. Konsep
pembelajaran mengandung beberapa implikasi, yaitu,
(1)
. Perlu diupayakan agara dapat terjadi proses belajar yang interaktif antara peserta
didik dan sumber belajar yang direncanakan.;
(2)
. Ditinjau dari sudut peserta didik, prose itu mengandung makna bahwa terjadi
proses internal
Interaksi
antara seluruh potensi individu dengan sumber belajar yang dapat
Berupa
pesan-pesan ajaran dan nilai-nilai serta norma-norma ajaran islam,
Mata pelajaran pendidikan seni rupa
sangat penting dan diperlukan dalam pembelajaran di sekolah, karena di dalamnya
terdapat kegiatan yang menuntut usaha untuk berpikir jernih dan merencanakan
dengan hati-hati. Dalam kegiatan seni juga banyak yang mengandung perenungan
sehingga siswa lebih peka untuk membedakan sesuatu yang baik maupun buruk.
Pendekatan pendidikan seni
Pendekatan pendidikan seni memakai dua pendekatan, yaitu seni
dalam pendidikan (art in education) dan pendidikan melalui seni (education
through art).
(1) seni dalam pendidikan
Perkembangan pendekatan seni dalam
pendidikan seiring dengan munculnya faham esensialis yang menganggap secara
materi seni penting diberikan untuk siswa. Melalui pendidikan seni diharapkan
siswa memiliki keahlian dalam hal menggambar, melukis, dan mematung.
Pendekatan seni dalam pendidikan
mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan apresiasi siswa terhadap seni
budaya dan keterampilan. Proses pendidikan seni merupakan bentuk upaya untuk
mewariskan, mengembangkan, dan melestarikan berbagai jenis kesenian yang ada di
sekitar lingkungan siswa sehingga mengenal keragaman budaya bangsa.
Dalam konteks pembelajaran,
penggunaan pendidikan seni khususnya pendidikan seni rupa digunakan sebagai
bentuk penularan kemampuan dari pendidik kepada siswa sehingga menguasai
keterampilan teknis dalam berolah seni.
proses penyelenggaraan pendidikan seni melalui
pendekatan ini bisa dilakukan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seorang
pengrajin batik biasanya menularkan kemampuan kepada anaknya secara turun
menurun.
Prinsip yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu penyampaian materi secara
sistematis, bertahap, dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Agar
siswa memiliki kemampuan dalam menggambar bentuk, siswa terlebih dahulu dilatih
membuat garis, menguasai teknik arsir, dan menguasai kesan ruang.
(2) pendidikan melalui seni
Seni merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan. Hal ini sama dengan pandangan plato bahwa seni seharusnya
menjadi dasar pendidikan (read, 1970). Seni seharusnya menjadi alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan bukannya untuk kepentingan seni itu sendiri.
pendekatan education through art
(pendidikan melalui seni) berimplikasi bahwa penyelenggaran pendidikan seni
berkewajiban mengarahkan ketercapaian tujuan pendidikan secara umum yang
memberikan keseimbangan rasional dan emosional, intelektual dan sensibilitas.
Hubungan antara konsep seni dan
pendidikan seni
Ada dua cara dalam pengonsepsian
seni, yaitu pengonsepsian atas dasar karya seni dan pengonsepsian atas
dasar modus seni.
Cara pengonsepsian seni yang
berdasarkan karya seni dalam perkembangannya menghasilkan seni sebagai
keindahan, seni sebagai hiburan, dan seni sebagai media komunikasi. Sementara
itu, pengonsepsian atas dasar modus seni menghasilkan proses kreasi
dengan modus imitasi dan proses kreasi dengan modus ekspresi.
Hubungan
antara konsep seni dan pendidikan seni
Pengkonsepsian
|
Konsep seni
|
Konsep pendidikan seni
|
Karya seni
|
1. Seni sebagai keindahan
2. Seni sebagai hiburan
3. Seni sebagai media komunikasi
|
Siswa diberi pengalaman mengenai keindahan.
Siswa diberi pengalaman dalam berkesenian dan faktor
kesenangan merupakan pertimbangan utama yang harus di perhatikan.
Siswa diberi pengalaman seni yang dapat memberi kesempatan
untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan.
|
Modus kreasi seni
|
Seni sebagai imitasi
|
Siswa dilatih untuk meniru bentuk alam yang diamatinya
dengan akurat.
|
Pembelajaran pendidikan seni rupa
Pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan sistem dengan
komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya. Proses belajar
mengajar terjadi dengan adanya kerja sama antarkomponen yang terorganisir yang
saling berhubungan dalam mencapai suatu tujuan. Komponen-komponen dalam proses
belajar mengajar meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode
pembelajaran.
B.
Lingkup pembelajaran seni rupa
Lingkup bahan
ajar pengetahuan seni mencakup pembahasan tentang karakteristik masing masing
cabang seni yang berkenaan dengan jenis seni, bahan, alat, teknik, unsur,
prinsip desain, komposisi, corak, sejarah perkembangannya, dan proses pembuatan
karya seni.
Pengetahuan seni dalam pengalaman
kreatif dan apresiatif sebagai pendidikan estetis diberikan dengan berbaagaai
proses yaitu :
1.
Pengalaman
Perseptual yaitu proses penggunaan penginderaan sebagai pengamat dalam proses
berkarya.
2.
Pengalaman
Kulturasi yaitu memahani dan mempelajari bentuk peninggalan seni rupa masa
lampau dan masa kini.
3.
Pengalaman
Artistik yaitu melalui kegiatan kreatif dalam berkarya seni. Dalam hal ini
Pengalaman Artistikmencakup 33 cakupan yaitu:
·
Pengalaman
Produktif yaitu berupa keegitan penciptaan karya seni
·
Pengalaman
proses kritis yaitu memahami produk karya seni
·
Pengalaman
kulturasi yaitu kegiatan apresiasi terhadap karya seni
Lingkup kegiatan seni individu merupakan bahan ajar
berupa kegiatan seni yang bersifat mempribadi, sedangkan bahan ajar kegiatan
seni terintegrasi merupakan bahan ajar kegiatan seni yang dihubungkan dengan
kegaiatan sosial dan budaya dilingkungan siswa. Cakupan bahan ajar tipe
kegiatan meliputi kegiatan ekspresi/kreasi dan kegiatan apresiasi. Misalnya:
menggambar bentuk, melukis, mematung, menari dan sebagainya.
Wickiser membagi kegiatan seni
menjadi 4 kegiatan:
1.
Kegiatan ekspresi
2.
Kegiatan konstruksi
3.
Kegiatan apresiasi; dan
4.
Kegiatan social
Kegiatan seni eskpresi dan
konstruksi merupakan kegiatan seni mempribadi; kegiatan seni apresiasi
merupakan kegiatan pengamatan dan perseponan yang mempribadi; sedagkan kegiatan
seni sosial maksudnya kegiatan seni mensosial baik dari kegiatan ekspresi,
konstruksi maupun aparesiasi.
Ditinjau dari segi bentuknya, bahan
ajar pendidikan seni terdiri dari bahan ajar pengetahuan seni, apresiasi, dan
pengalaman kreatif/ berkarya seni. Dikaitkan dengan dua tipe bahan ajar dimuka,
bahan ajar pengetahuan seni termasuk tipe subyek, sedangkan bahan ajar
apresiasi seni dan bahan ajar pengalaman berkarya seni termasuk tipe kegiatan.
C.
Tujuan
pembelajaran seni rupa
Komponen tujuan dalam kegiatan
belajar perlu mendapat perhatian seksama terutama dari guru sebagai penentu,
akan dibawa kemana arah kegiatan belajar yang dilakukan.
selain sebagai sasaran akhir, tujuan ini akan
berfungsi sebagai pedoman atau kreteria kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Aspek tujuan juga akan berpengaruh terhadap komponen-komponen lain seperti materi
pembelajaran dan metode pembelajaran.
Secara hierarki, tujuan pendidikan
seni bersifat kontinum, mencakup tujuan yang ideal sampai kepada tujuan yang
bersifat operasional. Tujuan yang dimaksud mencakup tujuan pendidikan nasional,
tujuan institutional, tujuan kurikuler, dan tujuan intruksional.
Untuk tercapainya tujuan-tujuan
tersebut, para guru sebagai pelaksana pendidikan perlu memahami hierarki
tersebut dan kemudian mengimplementasikannya dalam pentuk kegiatan pembelajaran
di sekolah. Dengan demekian, dapat disimpulkan tujuan pembelajaran merupakan
suatu usaha atau target yang harus dimaknai oleh guru sebagai kegiatan
menerjemahkan tujuan-tujuan dalam pendidikan.
Secara khusus, tujuan kurikuler
pendidikan seni rupa dirumuskan kaufman (1966: 33) yaitu “art education
seeks to develop sensitive, imaginative, creative, and artistically,
emotionally, and intellectually through active expression or reflective
appreciation in the art”.
pendapat ini sama dengan tujuan dan fungsi
pendidikan seni di indonesia yang dirumuskan depdiknas (2003: 7) bahwa:
Mata pelajaran kesenian memiliki
fungsi dan tujuan menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradap, serta
mampu hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk, yang mengembangkan kemampuan
imajinatif, intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa,
keterampilan, serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi, memamerkan dan
mempergelarkan karya seni
Tujuan pokok pendidikan seni rupa
sebagai berikut:
1. Mengembangkan apresiasi terhadap keindahan
2. Mengembangkan dorongan - dorongan
kreatif
3. Mengembangkan daya penglihatan
4. Membantu mengembangkan kemampuan
menyatakan sesuatu
5. Menyiapkan keterampilan bagi anak
- anak (bukan tujuan pokok)
6. Bagaimanapun juga pendidikan
tidak menyiapkan anak untuk menjadi seniman professional
D.
Karakteristik pendidikan seni rupa
Yaitu belajar budaya visual ( Visual
Culture) yang berarti proses segala sesuatu yang dapat dilihat langsung atau
secara tampak luar maupun fisik atau bentukyang berupa produk karya manusia
yang berpedoman pada nilai dan keyakinan dalam suatu lingkungan.
Manusia tidak dapaat lepas dari
budaya visual karena ibutuhkan dan membutuhkan. Keberadaanya sebagai lingkungan
buatan (produk budaya visual) menjadi lingkungan binaan dan menjadi budaya
massif membawa hikmah manfaat dan efek tertentu.
Budaya Visual bersifat relative ,
kadang baik kadang juga buruk. Media adjektif untuk belajar budaya visual untuk
berlatih membuat membaca tanda supaya budaya visual ditumbuh kembangkan.
Anak diajarkan menumbuh kembangkan
keterampilan visual supaya belajar menjadi kreatif menyelesaikan masalah yang
diberikan oleh guru dan hasil yang ditunjukan anak didik akan berbeda karena
merupakan pemecahan berbagai masalah dengan subjek yang berbeda beda
Berdasarkan petunjuk kurikulum 2006,
bahwa seluruh pembelajaran pendidikan seni
dilaksanakan dengan bertolak dari karya seni, meliputi dua materi
kegiatan seni yaitu kegiatan
berekspresi/berkreasi seni dan
kegiatan berapresiasi seni.
Gambaran petunjuk berupa symbol atau
tanda tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar yang bersifat pengetahuan seni
tidak diberikan secara terpisah, melainkan secara integratif menyatu dengan
bahan ajar kegiatan. Sehingga dapat dikatakan bahan ajar tipe subyek menyatu
dengan bahan ajar tipe kegiatan. Jika dirinci bahan ajar kegiatan
berekspresi/berkreasi seni meliputi kegiatan berkarya seni dan kegiatan
penyajian karya seni, sedangkan kegiatan apresiasi seni meliputi kegiatan
apresiasi itu sendiri adan kegiatan kritik seni.
Sesuai dengan
petunjuk kurikulum 2006, pembelajaran bahan ajar pengetahuan seni
diintegrasikan dengan kegiatan apresiasi dan/atau kegiatan berkarya seni.
Misalnya ketika menyajikan pembelajaran menggambar bentuk, maka penyajian yang
bersifat pengetahuan tentang bahan apa saja yang bisa digunakan, obyek apa saja
yang dapat digambar, teknik apa saja yang dapat di gunakan dan sebagainya dapat
diberikan mendahului kegiatan menggambar bentuk symbol atau tanda.
Sebaliknya
bahan ajar pengetahuan juga dapat diberikan setelah kegiatan eksperimen
menggambar bentuk symbol
atau tanda. Siswa mencoba berbagai teknik dan berbagai bahan untuk
mewujudkan obyek yang akan digambar. Kemudian siswa melakukan kegiatan
mengidentifikasi dan menganalisis tentang bahan, alat dan teknik yang
digunakan. Hal ini berarti pengetahuan yang dapat diserap dari hasil
eksperimen.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian
pembahasan makalah dan ulasan makalah ini dapat disimpulkan:
Konsep pembelajaran
seni rupa adalah gambaran atau ide serta pengertian yang
diabstaksikan dari peristiwa yang nyata merupakan sebuah cara atau sebuah
metode yang bisa memberikan kesenangan,
bahkan dapat menimbulkan sebuah ide atau gagasan membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan
Lingkup pembelajaran seni rupa yaitu proses Pengalaman Perseptual ,Pengalaman Kulturasi dan Pengalaman Artistik
Tujuan pendidikan
seni rupa adalah
menumbuhkembangkan sikap apresiasi terhadap keindahan
Karakteristik
pendidikan seni rupa yaitu
belajar budaya visual ( Visual Culture)
B. Saran
Apabila ada
salah dalam makalah ini penulis meminta kritik dan saran yang membangun guna
memgembangkan makalah ini menjadi tugas yang lebih baik dan berguna serta
bermanfaat bagi pembaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar