Minggu, 22 April 2018

SEJARAH SENI RUPA MASA PERINTISAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Masa perintisan diawali oleh seorang pemuda jawa , Raden Saleh yang mendapatkan kesempatan yang jarang terjadi untuk belajar seni lukis di Belanda pada awal abad ke – 19 pada masa penjajahan. Etos waktu itu mungkin membawanya untuk mencoba menyamai orang belanda dengan menguasai bentuk seni baru yang dilakukannya dengan bagus. Sambutan yang diterimannya di beberapa kerajaan eropa membuktikan keterampilan dan bakatnya yang besar. Tanpa diragukan ia pelukis Indonesia terbaik masa penjajahan. Walaupun bakatnya luar biasa , ia tidak meemberikan pengaruh langsung pada perkembangan seni Indonesia, karena tak ada pelukis lain yang sama tingkatannya yang muncul sampai abad ke-20. Raden saleh , yang berkarya seninya merupakan pembuktian romantisme abad 19 eropa, pantas dianggap perintis diantara para seniman modern Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di rumuskan di atas, maka rumusan masalah dalam tugas ini adalah :
1. Apa pengertian masa perintisan ?
2. Apa peran Raden Saleh pada masa perintisan ?

C. Tujuan
Tujuan tugas ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian masa perintisan
2. Untuk mengetahui peran Raden Saleh pada masa perintisan




D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari tugas ini adalah :
1.        Bagi pembaca bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang peran Raden Saleh masa perintisan.
2.        Memberikan penjelasan peran Raden Saleh pada masa perintisan
3.        Bagi penulis bermanfaat dapat belajar tentang  peran Raden Saleh pada masa perintisan


BAB II
PEMBAHASAN

A.           Masa Perintisan( 1807-1880 )
Seni modern memberikan berbagai alternative dan permasalahan yang rumit dan sulit dipahami. Seperti hubungan yang sulit dipisahkan antara seni dan kehidupan. Seni dan kehidupan merupakan suatu komposisi yang menyeluruh sepertihalnya individualistis. Apabila kita mencoba menelusuri hubungan antara unsur-unsur yang terkongkritisasi pada  suatulukisan, kesuatu hal yang ada didalam karya itu, maka sebenarnya kita melakukan seperti menelusuri diri saya kehal-hal yang ada pada saya sendiri.(Eli Siegel 1967 100-111).        
Seni lukis Indonesia terutama yang berlabel “modern” tak dapat diingkar, bahwa perjalanannya mengarah dan berkiblat kepada konsepsi seni lukis barat. Namun sayangnya, pemahaman maupun adaptasi konsepsinya hanya sepotong - potong, bahkan kadang hanya ditelan mentah – mentah .Gaya dan  aliran seni lukis yang terjadi di belahan barat seolah resep dan menu yang siap dipakai.
Seniman dalam kedudukannya sebagai pembentuk gaya dalam penciptaan karya seni, tercermin citra budaya serta corak kepribadian bangsa. Guna memperoleh citra budaya Indonesia, karya seni lukis Indonesia terwujud berbagai tema melalui pengolahan gaya lama atau baru kedalam media seni lukis. Pada tahap permulaan, seniman Indonesia melukiskan segala sesuatu dengan wujudnya yang tampak atau keseluruhan kehadirannya bercorak realistis.Perkembangan selanjutnya melalui pengintisarian bentuk dan rasa, juga penciptaan lewat stilisasi bentuk atau pengolahan terhadap bentuk dan iramanya, pengkritisasian ide-ide simbolis dan menjadikan symbol – simbol tersebut sebagai lambang pada seni lukis.
Dalam konteks kesadaran budaya, upaya perintisan seni lukis modern Indonesia sering dianggap berlangsung secara tidak sengaja, bahkan nyaris tanpa rencana. Anggapan ini bukan hanya disebabkan oleh kenyataan bahwa saat itu bangsa Indonesia masih merupakan bangsa terjajah, melainkan terutama merujuk pada asumsi praktik seni lukis dan eksistensi pelukis pribumi di sekitar tahun 1827 hingga 1880 yang masih sedikit jumlahnya dan belum diwarnai tegangan kesadaran mengenai pentingnya meraih identitas ke - Indonesia-an dalam diri dan keseniannya.
Perkembangan selanjutnya melalui pengintisasias bentuk dan rasa, juga penciptaan lewat stilisasi bentuk atau pengolahan terhadap bentuk dan iramanya, pengkritisan ide-ide simbolis dan menjadikan symbol-simbol tersebut sebagai lambang pada seni lukis. Penggunaan sifat garis dan warna dalam penciptaan bentuk merupakan dasar penciptaan seni lukis para seniman Indonesia (Kusnadi1977 :146).

B.           PERAN RADEN SALEH PADA MASA PERINTISAN
Awal seni modern Indonesia menggambarkan suatu peralihan dari gaya seni tradisional yang telah ada sejak masa prasejarah. Walaupun bentuk – bentuk tradisional ini terus dipergunakan bahkan hingga sekarang, ada perkembangan berarti sejak abad ke – 19. Kekhasan Raden Saleh terletak pada pada kenyataan bahwa ia merupakan seniman Indonesia utama dan pertama yang berhasil menguasai gaya romantisme yang lazim dibarat pada abad ke – 19. Dan kemudian di anggap sebagai pelopor perintis seni rupa modern di Indonesia
Perjalanan seni lukis modern di Indonesia pada awal abad ke 20 sampai masa akhir pemerintahan Orde baru Republik Indonesia telah berkembang lebih dari sekadar fungsi pendokumentasian abad ke 19. Berkembangnya pelukis-pelukis professional dari kelompok masyarakat Belanda, Indo dan pribumi, melahirkan masyarakat penyangga yang berperan sebagai patrona sekomunal (communal support) yang bersifat modern. Bentuk patronase ini menunjukan peran masyarakat penyangga dalam memfungsikan seni sebagai aktivitas kebudayaan.
Raden Saleh merupakan sosok yang telah menjadi legenda dalam sejarah seni rupa modern Indonesia. Dia “terlanjur” dianggap sebagai pioneer seni rupa modern Indonesia dan keberadaannya merepresentasikan banyak hal. Mulai dari kisah keteknikan seni lukis hingga tema nasionalisme. Karya, kisah dan momen keberadaan Raden Saleh sampai saat ini memang tidak ada duanya. Banyak sekali ulasan dilahirkan, di samping banyak karya lukisan dia yang menakjubkan. Peter Carey seorang peneliti yang mengaguminya telah terinspirasi karya Raden Saleh mengenai "Penangkapan Pangeran Dipanegara" hingga telah menulis ratusan halaman tentang penangkapan tersebut. Nama Raden Saleh juga diabadikan menjadi nama jalan di daerah bekas rumahnya di Jakarta. Raden Saleh menjadi ikon yang menarik hingga 200 tahun kemudian (2012) dibuat pameran karya-karya Raden Saleh.

a.             Seni gaya barat di Indonesia
Munculnya seni gaya barat di Indonesia menjawab kebutuhan merekam pemandangan alam dan kehidupan sehari – hari dalam masa penjajahan . kecenderungan yang sama tampak jelas di wilayah jajahan inggris , perancis, dan portugis yang bertetangga di asia, yang sejak abad ke – 17 pemandangan kota dan pemandangan alam dilukis dengan cat minyak . lukisan pemandangan alam terus berkembang pada abad ke -19 sebagai sebuah bentuk “naturalism”. Kelingkungan pergaulan inilah raden saleh dibawa oleh pamannya , bupati majalengka
Sebagian pengamat seni lukis Indonesia menganggap Raden Saleh sebagai pelopor seni lukis modern Indonesia, namun ada pula yang menyaksikan dan menyangkalya atas dasar berbagai pertimbangan, antara lain soal kontribusi teknik Romantik dan penerusan praktiknya terhadap pelukis-pelukis pribumi generasi berikutnya dan terutama perkara nasionalisme. Dalam asumsi tersebut, Raden Saleh sebagai pelukis yang menguasai teknik melukis gaya Romantik dengan baik, bukan penentu kemudian kemunculan seni lukis modern Indonesia, mengingat tidak ada hubungan kausalitas dengan para pelukis generasi berikutnya. Jarak yang terentang antara Raden Saleh dengan generasi pelukis pribumi berikutnya terhalang sekitar setengah abad dan ia tidak memiliki penerus gaya melukisnya di kalangan pribumi. Penerusan gaya seni lukis Raden Saleh lebih banyak dilakukan oleh pelukis-pelukis asing yang lebih mondal. Maka, gaya Romantik dalam seni lukis di Indonesia dimulai dan diakhiri oleh Raden Saleh.

b.              Latar belakang raden saleh
Raden saleh syarif bustaman lahir dari keluarga ningrat di terbaya , semarang, jawa tengah tahun 1807. Raden Saleh Syarif Bastaman kerap dianggap sebagai tanda penting bagi tahap-tahap perkembangan seni lukis modern di Indonesia. Raden Saleh adalah pelukis pribumi yang mendapat previlese dari pemerintah Hindia Belanda untuk mengembangkan bakat melukisnya di Eropa. Ia bertolak ke Eropa pada tahun 1829 saat masih brgejolaknya pemberontakan Pangeran Diponogoro terhadap pemerintah Hindia Belanda. Selama lebih kurang dari 20 tahun ia tinggal di sejumlah kota di Eropa, termasuk Dresden, Jerman. Di sini ia tinggal selama lima tahun dengan status tamu kehormatan Kerajaan Jerman, dan diteruskan ke Weimar, Jerman (1843). Keterlibatannya dalam kancah seni lukis Eropa di masa Romantik, bukan tanpa alasan yang mendahuluinya. Sebelum bejalajar melukis kepada pelukis Horace Verne di Perancis, ia telah berguru kepada Auguste Joseph Payen-pelukis Belgia yang datang ke pulau Jawa tahun 1817 dan bekerja pada pemerintah Hindia Belanda di Bogor.
Ketika sedang bekerja di pusat penelitian ilmu pengetahuan dan seni colonial belanda , raden saleh muda bertemu dengan guru pertamannya , A.A.J Payen, seorang pelukis belgia yang bekerja di bogor dan terkenal karena gambar pemandangan alamnya. Payen – melihat bakat seni orang muda jawa itu – membujuk pemerintah colonial belanda untuk mengirimnya ke belanda untuk belajar seni. Usulnya disetujui, pertama karena raden saleh menunjukan kemampuan besarnya dan kedua karena pemerintah belanda memerlukan seseorang untuk membantu pengawasan budaya belanda. Mencer de ligne, mempelajari kebudayaan jawa. Raden saleh pergi kebelanda tahun 1829dan menjadi pelukis pribumi pertama yang mempelajari seni diluar negeri . ia sangat di pengaruhi oleh sarjana-sarjana eropa dan sebaliknya sangat berpengaruh dalam perkembangan lukisan pemandangan alam di  Indonesia.
Pengalaman empirik yang diserapnya, terutama kepekaannya menangkap dan mengabadikan unsur dramatik, tercermin kuat dalam karya-karya seri perburuan dan perkelahian binatang. Teknik melukis gaya romantik yang dikuasainya dengan baik beserta keunikan pribadinya, menyebabkan ia diterima dengan hangat di kalangan bangsawan dan raja di Eropa kala itu, bahkan dikukuhkan sebagai pelukis istana oleh Raja Willem II (1792-1849). Seiring kekaguman pada karya tokoh romantikisme Ferdinand Victor Eugene Delacroix (1798-1863), pelukis prancis legendaris, Raden Saleh turut menjadi saksi bergulirnya Revolusi Prancis pada Febuari 1948.
Di belanda raden saleh pernah belajar dibawah pengawasan dua orang pelukis terkenal , cornelis kruseman dan andrier schefhour. Ia juga mengunjungi berbagai kota eropa , seperti berlin , dresde,  coburg di jerman . ia menjadi seniman yang berhasil dan diterima diberbagai istana , terutama yang memesannya untuk melukis potret. Banyak lukisan yang dipamerkan di rujksmuseum Amsterdam. Beberapa karya dibawa ke paris untuk pameran tunggal tahun 1931, tempat ketika kebakaran di pavilliun belanda menghancurkan beberapa dari contoh – contoh yang terbaik dan dengan demikian Indonesia kehilangan sebagian dari karyaperintis seniman tersebut. Di paris saleh bertemu dengan pelukis horance vermetyang mempengaruhi lukisan adegan berburu yang romantic.
Corak dan gaya lukisan R. Saleh Syarif Bustaman menggambarkan wajah manusiadan symbol-simbol dalam taferil kehidupan dengan gaya Naturalis yang berjiwa Romantis, atau dengan kata lain Naturalis yang berjiwa Romantis, atau dengan kata lain Naturalis-Romantis. Walaupun tema-tema yang hadir merupakan tema romantic kehidupan, namun tetap digambarkan dengan gaya naturalis yang lembut dan teliti.
Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang ambing oleh berbagai benturan konsepsi.Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran berhasil itu, sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernism yang  membuahkan seni alternative, dengan munculnya seni konsep ( conseptual art ). “Instalasi Art” dan “Performent Art” yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996 kemudian muncul berbagai alternative “kolaborasi” sebagai mode 1996/97. Bersamaitu pula seni lukis konveksi dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat tetapi merupakan bisnis alternative investasi.
Tahun 1851 seniman tersebut pulang setelah tinggal 20 tahun di eropa tempat dia menerima sejumlah penghargaan dan hadian dari beberapa kerajaan benua tersebut. selain dipercaya menjadi konservator pada 'Lembaga Kumpulan Koleksi Benda-benda Seni' Raden Saleh sempat menyelesaikan beberapa lukisan potret keluarga keraton, bupati Majalengka dan pemandangan. Sedangkan lukisan 'Penangkapan pangeran Diponogoro' yang dibuatnya tahun 1857 merupakan catatan penting berkaitan dengan sikap dan pemikirannya sehubungan dengan nasionalisme yang digenggamnya. Saleh terus melukis dan melahirkan karya-karya lukis yang berupa potret, pemandangan dan adegan-adegan peristiwa. Raden Saleh juga telah melahirkan banyak kisah mengenai tempat-tempat (misalnya keberadaan rumahnya), kisah mengenai rumah tangganya dan banyak kisah perjalanan yang dilakukannya. Kisah-kisahnya membawa pengaruh hingga sekarang.
Raden saleh membangun sebuah rumah di tepi sungai ciliwung, Jakarta an sekarang menjadi rumah sakit cikini. Taman ditengahnya kemudian diubah menjadi pisat kesenian Jakarta , taman ismail marzuki (TIM). Di Indonesia ia bekerja sebagai pemelihara koleksi seni pemerintah kolonial  .Setelah raden saleh, hanya beberapa seniman yang mencapai ketenaran yang berarti sampai kemunculan generasi yang kemudian  tahun 1870 ia kembali dan tinggal di eropa selama empat tahun . sekembaliannya ke jawa ia pindah ke bogor dan tinggal disana hingga meninggal disana hingga tahun 1877.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan                  
Dari uraian rangkuman dan ulasan tugas ini dapat disimpulkan:
Raden Saleh di anggap sebagai pelopor perintis seni rupa modern di Indonesia.
Kekhasan terletak pada pada kenyataan bahwa ia merupakan seniman Indonesia utama dan pertama yang berhasil menguasai gaya romantisme yang lazim dibarat pada abad ke – 19.  Raden Saleh merupakan sosok yang telah menjadi legenda dalam sejarah seni rupa modern Indonesia. Dia “terlanjur” dianggap sebagai pioneer seni rupa modern Indonesia dan keberadaannya merepresentasikan banyak hal. Mulai dari kisah keteknikan seni lukis hingga tema nasionalisme.

B. Saran
Apabila ada salah dalam tugas ini penulis meminta kritik dan saran yang membangun guna memgembangkan tugas ini menjadi tugas yang lebih baik dan berguna serta bermanfaat bagi pembaca

Daftar Pustaka

Soedarsono, R.M., 2004. SeniRupa Modern.Yogyakarta : UGM ( Bahan Ajar Perkuliahan )
______, 2004, SejarahKebudayaan Indonesia.Yogyakarta : UGM ( Bahan Ajar Perkuliahan )
Soemantri Hilda dkk, 2002, Indonesian Heritage Edisi Bahasa Idonesia: Grolier Internasional
Budi Dwi Harto, 2002, Sejarah Seni Rupa Indonesia II: Universitas Negeri Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUISI SEUTUHNYA

Seutuhnya Terlahir dengan ego Kemudi menuju harapan Penuh kesengsaraan nestapa Hanya, hanya dan hanya untuk dirimu sendiri ...